14 April 2011

jiwa kosong..


 


Jiwaku merasa kosong kala ini..
Tiada bermaya,tiada upaya…
Kenapa hati ini seakan tiada erti??
Kenapa sendu sering menjengah diri??
Hatiku bertanya??
Mungkinkah tiadanya pelangi untukku??
Atau pelangi itu belum memunculkan diri…
Sendatnya fikiranku memikirkan sesuatu yang belum pasti..
Yang nyata aku tetap sendiri..
Walau di mata berjuta manusia
Namun di hatiku bagai tiada sesiapa..

Persoalan yang pasti akan menyakitkan jiwa…
Atau sebenarnya memang jiwaku yang sakit??
Ditambah dengan masalah yang dicipta sendiri??
Ceria wajahku menutup segala..
Namun di hati hanya luka yang kian menghiris..

Berjalan aku di lorong yang gelap gelita..
Merangkak-rangkak..
Mencari aluran cahaya..
Disebalik sinar yang kian malap..

Ya Allah…
Bantulah hambaMu ini..
Jangan biarkan aku terperangkap disini…
Tunjukkan cahaya itu..
Agar aku bisa terselamat…
Walau hanya cebisan..
Tetap aku menginginkannya…

Hati yang masih mencari sebuah kepastian…
11.35 malam(14 januari)

08 April 2011

during anasthesia..

here's a lot of thing that we don't want to hear, especially when we're under 'disabled' mode. Anaesthetic take away pain, but sometime it bring new pain to the patients ears while the surgery is going on:
  • You better save that. We'll need that for the autopsy.
  • Well, this should be a good experiment for all of us here.
  • Wow!! That's incredible! Now can you make his leg twitch?
  • Could you stop that beating thing? I can't concentrate here...
  • Wait a minute, if this is his spleen, then what's that?
  • Everybody stand back! I just lost my contact lens.
  • What's this? Never seen this here before.
  • This patient has already had children, am I right?
  • Did this patient sign the organ donation card?

I think our surgeons are not that cruel, right? Hopefully...