19 January 2008

INdAhNYa TaNGan IbU..


Suatu hari, ibu mengajak saya untuk shopping bersamanya kerana dia menginginkan sepasang baju kurung yg baru. Mula-mula saya cuba menolak namun melihatkan kesungguhan ibu,lantas saya mengalah dan mengikutnya.


Kami mengunjungi setiap butik yang menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya mencuba sehelai demi sehelai pakaian dan
mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai penat dan menunjukkan tanda2 protes.Saya nampak jelas riak2 kecewa di wajah ibu. Akhirnya pada butik terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencuba satu baju kurung yang cantik .
Saya menemani ibu masuk ke kedai itu(walaupun sebenarnya hati membantah), saya berdiri bersama ibu saya dalam fitting room, saya melihat bagaimana ibu mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah payahnya mencuba untuk mengenakannya. Ternyata tangan-tangannya sudah mula dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan dengan susah payahnya ibu mencuba untuk mengenakan baju itu ke badannya.

Seketika ketidaksabaran saya
digantikan oleh suatu rasa kasihan yang amat mendalam kepadanya. Saya keluar dari kedai itu,memandang kereta yang bersimpang siur dan manusia yang terus berjalan tanpa menghiraukan sekeliling.Tanpa saya sedari air mata saya mengalir deras jatuh ke pipi. Setelah saya mendapatkan ketenangan kembali, saya masuk semula ke fitting room-ibu masih belum dapat mengenakan pakaian itu lalu saya membantu ibu mengenakan pakaiannya. Pakaian ini begitu cantik sekali dengan aturan bunga yang teratur, dan ibu mengakui pendapat saya lantas membelinya.


Shopping kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan dari ingatan . Sepanjang hari itu, fikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengenakan pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, , berdoa untuk saya... sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling berbekas dalam hati saya.


Kemudian pada malam harinya saya
pergi ke kamar ibu saya mengambil tangannya, lantas menciumnya ... dan ibu nampak terkejut apabila saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan sejelasnya-jelasnya, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu...

hargailah ibu anda sementara masih ada masa.. wallahuallam....

No comments: